Tirokuḍḍapetāvatthu

PaliIndonesiaInggris
1.” Tirokuḍḍesu tiṭṭhanti,
sandhisiṅghāṭakesu ca;
Dvārabāhāsu tiṭṭhanti,
āgantvāna sakaṁ gharaṁ


Versi 1: Di luar dinding mereka berdiri, di pertigaan dan perempatan jalan, juga dekat tiang-tiang pintu, demikianlah setelah mereka datang ke rumah mereka sendiri.  Outside the walls they stand and at two and four-road junctions; at door posts, too, they stand, after they come to their old home.
 Versi 2: Setelah datang ke rumah mereka sendiri, mereka berdiri di luar dinding, di pertigaan dan perempatan; mereka juga berdiri dekat tiang-tiang pintu.  Having come to their old home, outside the walls they stand and at road-forks and crossroads; At door posts, too, they stand.
2. Pahūte annapānamhi,
khajjabhojje upaṭṭhite;
Na tesaṁ koci sarati,
sattānaṁ kammapaccayā.


Makanan dan minuman melimpah – makanan yang keras maupun lainnya telah siap, tetapi tidak seorang pun (yang hadir) ingat mereka sebagai akibat perbuatan para makhluk itu sendiri.    Plentiful food & drink–solid and other food- standby, But no one remembers them because of the results of the beings’ own kamma    
 Berlimpah makanan dan minuman—makanan yang keras maupun lembut telah siap, Tetapi tidak seorang pun (yang hadir) ingat mereka sebagai akibat perbuatan para makhluk itu sendiri. 
3. Evaṁ dadanti ñātīnaṁ,
ye honti anukampakā:
Suciṁ paṇītaṁ kālena,
kappiyaṁ pānabhojanaṁ

Karena itu, memberikan kepada sanak-keluarga itulah orang-orang yang welas-asih: makanan dan minuman yang bersih, istimewa, yang sesuai dan pada waktu yang tepat, sambil berpikir:”    Thus those who feel sympathy for their dead relatives give timely, proper food & drinks, exquisite, clean — [thinking:]
 
4. Idaṁ vo ñātīnaṁ hotu,
sukhitā hontu ñātayo;



Te ca tattha samāgantvā,
ñātipetā samāgatā,
Pahūte annapānamhi,
sakkaccaṁ anumodare;

Semoga (makanan dan minuman) itu* melimpah  kepada sanak-keluarga kami. Semoga sanak-keluarga kami bahagia.  

*anafora; kata sandang deiktis.

Dan para petā, yang merupakan sanak-keluarga itu dan saling bertemu setelah berkumpul di sana, dengan penuh hormat berterima terima-kasih untuk makanan dan minuman yang berlimpah itu, dengan berkata:
“May this accrue to our relatives. May our relatives be happy!”       And those who have gathered there and met each other respecfully gave appreciation for the plentiful food & drink, saying:            
5. Ciraṁ jivantu no ñātī yesaṁ hetu* labhāmase Amhākañ ca katā pūjā
dāyakā ca anipphalā

*moral condition

Semoga sanak-keluarga kami berumur panjang,  karena moral merekalah kami mendapatkan itu; penghormatan telah diberikan kepada kami dan para pemberi mendapatkan pahala.“May our relatives live long because of whose moral condition we have gained [this gift].
We have been honored, and the donors gain rewards!”
6. Na hi tattha kasī atthi
gorakkh’ etta na vijjati vanijjā tādisī natthi
hiraññena kayakayaṁ


Ito dinnena yāpenti
petā kālagatā tahiṁ.
Tidak pernah ada pertanian di sana (di alam petā), peternakan juga tidak ada di sana; tidak ada juga perdagangan dan jual-beli  dengan uang emas.

Para mendiang hidup di sana dengan apa yang diberikan dari sini.
There (in the realm of the dead), there’s never any farming, herding of cattle, commerce, trading with money.    
The dead live on what is given from here.
 Tidak pernah di sana ada pertanian, peternakan juga tidak ada di sana

tidak ada perdagangan dan jual-beli  dengan uang emas.

Dengan apa yang diberikan dari sinilah para mendiang hidup di sana.
 
7. Unname udakaṁ vuṭṭhaṁ,
yathā ninnaṁ pavattati;
Evamevaṁ ito dinnaṁ,
petānaṁ upakappati.
Bagaikan air hujan di dataran tinggi mengalir ke dataran rendah, demikian juga apa yang diberikan dari sini bermanfaat bagi para mendiang.As rain water on a hill flows down to the valley, even so does what is given from here benefit the dead.  
8. Yathā vārivahā pūrā,
paripūrenti sāgaraṁ;
Evamevaṁ ito dinnaṁ,
petānaṁ upakappati.


Bagaikan sungai-sungai yang penuh air mengisi penuh lautan, demikian juga apa yang diberikan dari sini bermanfaat bagi para mendiang.As rivers full of water fill the ocean full,
even so does what is given from here benefit the dead.  
9. Adāsi me akāsi me,
ñāti mittā sakhā ca me;
Petānaṁ dakkhiṇaṁ* dajjā,
pubbe katam-anussaraṁ.

dakkhiṇaṁ (pl.; sg. dakkhiṇā): a donation given to a “holy” person with reference to (or on behalf of) unhappy beings in the peta realm, intended to induce the alleviation of their sufferings; an intercessional, expiatory offering; guru-dakkhiṇā ‘a teacher’s fee’ (Davids & Stede, 1921-1925:146, Part IV)  
Dia memberi kepada saya, dia berbuat untuk saya, dia adalah sanak, sahabat dan teman saya;

Seseorang sebaiknya memberikan dakkhiṇā* atas nama para petā
mengingat perbuatan yang mereka lakukan di masa lampau.

*dakkhiṇā: pemberian kepada orang suci atas nama makhluk-makhluk menderita di alam peta, yang ditujukan untuk membantu meringankan penderitaan mereka; guru-dakkhiṇā ‘uang jasa kepada guru’ (Davids & Stede)
“He gave to me, she acted on my behalf, they were my relatives, companions, friends;”
Offerings should be given on behalf of the dead, remembering  things done in the past.  
10. Na hi ruṇṇaṁ vā soko vā,
yā c’aññā paridevanā;
Na taṁ petānamatthāya,
evaṁ tiṭṭhanti ñātayo.  
Tidak pernah tangisan atau kesedihan dan ratapan lain bermanfaat bagi para mendiang; sanak-keluarga itu hidup terus secara demikian.  No weeping, no sorrowing no other lamentation ever benefits the dead;
the relatives live on thus.  
11. Ayañca kho dakkhiṇā dinnā,
saṁghamhi suppatiṭṭhitā;
Dīgharattaṁ hitāy’ assa,
ṭhānaso upakappati.

Tetapi, sesungguhnya dakkhiṇa yang telah diberikan itu dan ditegakkan dengan kokoh dalam Sańgha bermanfaat secara seketika dan juga untuk jangka panjang.But, this offering which has been given, well-placed in the Sangha, Is beneficial immediately and for the long-term.
12. So ñātidhammo ca ayaṁ nidassito,
Petāna pūjā ca katā uḷārā;
balañca bhikkhūnamanuppadinnaṁ,
Tumhehi puññaṁ pasutaṁ anappaka” nti.

Tugas kepada sanak-keluarga itu dan yang berikut ini telah ditunjukkan: para petā telah diberi penghormatan besar dan para bhikkhu telah diberi kekuatan; kebajikan yang telah dilakukan oleh anda sekalian adalah besar.The duty to relatives and the following has been shown: great honor has been done to the dead, and monks have been given strength; by you all, the merit made is large.  
 Tugas kepada sanak-keluarga itu dan yang berikut ini telah ditunjukkan: para petā telah diberi penghormatan besar dan para bhikkhu telah diberi kekuatan; oleh anda sekalian, kebajikan yang telah dilakukan adalah besar.”The duty to relatives and the following has been shown: great honor has been done to the dead, and monks have been given strength;   by you all, the merit done is large.  

Catatan: Diterjemahkan dari bahasa Pali ke bahasa Indonesia dan Inggris, oleh Tjan Sie Tek, M.Sc., Penerjemah1978 Tersumpah1997, Rohaniwan Buddha Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama Buddha, Sasanadhaja Dharma Adhgapaka, anggota Magabudhi, dosen English for Buddhism STAB Nalanda (2014-2021)

Silakan juga baca: https://www.buddha-gotama.com/2023/06/17/sepuluh-tanya-jawab-umum-tentang-pattidana/

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Articles

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Apakah ada yang bisa kami bantu?