Cari modal bisa dari siapa saja, tapi orang terdekat yang pernah merasakan jasa dan tenaga kita adalah boss, mantan boss, keluarga dan teman.
Saya punya cerita sbb:
- Di sebuah kota, seorang pemuda bekerja sekitar 7 tahun, lalu kawin.
- Di kampung, ortunya hidup berdua saja.
- Di kota itu, ia pun kawin dengan gadis idamannya dan akhirnya punya seorang putra.
- Suatu ketika pemuda itu dan keluarganya pulang kampung.
- Ortunya bercerita bahwa di kampungnya dia bisa bertani, berkebun atau memiliki peternakan ayam kalau ia punya modal sekitar Rp 500 juta. Dia memilih untuk berkebun jamur merang.
- Dia punya modal hanya 100 juta, tetapi dia akan pinjam dari boss dan teman-teman di tempat kerja di kota.
Lalu, dia bercerita kepada bossnya tentang peluang itu.
- Bossnya langsung bilang,”Kamu sudah bekerja delapan tahun dan rajin, tidak cerewet dll.”
- Bossnya langsung buka laci dan serahkan uang sebanyak 100 jt dan berkata,” Ini sebagai penghargaan dari perusahaan. Kalau tidak keberatan, saya ikut modal 100 juta. Kalau untung, kamu bagi saya dan kalau rugi, anggap saja saya juga rugi.” Syaratnya: keterbukaan informasi, terutama keuangan.
- Dia girang sekali dan berjanji setiap tiga bulan dia akan kirim informasi keuangan. Dia juga minta ijin untuk bilang ke teman-temannya dan bossnya kasih ijin.
- Dia lalu bercerita kepada teman-temannya. Tidak disangka teman-temannya langsung janji tranfer uang dan terkumpul uang seluruhnya 700 juta.
- Teman-temannya juga sama dengan bossnya: kalau untung, bagi mereka, kalau rugi, mereka juga ikut rugi asal dia tetap jujur.
Dia pun pulang kampung dan mulai bertani dengan bantuan ortunya yang senang dia pulang kampung dan bisa bermain-main dengan cucunya.
- Dia berkebun jamur merang.
- Dia mulai dengan sedikit dan membagi modalnya menjadi tiga: modal kesatu 100 juta, modal kedua 200, dan modal ketiga 300. Sisanya dipakai untuk persiapan dll.
- Singkat cerita, modal kesatu habis karena berbagai hal: salah metode, gagal panen, tengkulak yang curang dll.
- Barulah pada modal kedua dia merasa yakin dan menjual langsung ke kota dll.
- Dia pun membuat laporan-laporan plus foto kebun, foto pelanggan besar dll kepada mantan boss dan teman-temannya.
- Sesudah sekitar setahun, dia mulai untung sedikit dan melaporkan kepada mereka.
- Barulah pada modal ketiga dia benar-benar menjadi pengusaha jamur merang: untung dan usaha jadi lebih besar.
- Sekarang dia punya kendaraan angkutan dan juga mobil sedan bekas yang masih jreng dibeli dengan harga miring sekali untuk dipakai sendiri, bertemu dengan customer dan dengan mantan boss serta mantan teman-teman kerjanya.
- Sesudah tiga tahun, mantan bossnya bilang,”Perusahaanku tambah besar dan anggap saja uang itu sebagai hadiah. Kalau perlu modal lagi, kita buka PT dan kamu dirutnya.”
- Dia pun sekarang dirut PT-nya sendiri dan angkat boss sebagai komisaris dan satu mantan teman kerja sebagai direktur yang setia dengannya.
Intinya:
- Bekerja yang rajin dan dipercaya boss dan teman kerja.
- Mereka adalah sumber modal yang besar.
- Dia tidak pikirkan modal karena tersedia dan tetap jujur.