1. Latihan konsentrasi pikiran (meditasi) dapat mengubah arsitektur otak dan perilaku seseorang.
2. Kata Prof Richard Davidson, Universitas Wisconsin di Madison, AS, “Pikiran dapat mengubah otak dan otak yang telah berubah dapat mengubah pikiran.”
3. Sekitar 350 buah perusahaan multinasional (MNC) menerapkan latihan konsentrasi pikiran dan menikmati hasil yang mencengangkan:
Di AS dll, para eksekutif ratusan perusahaan besar (GE, FB, SAP, Aetna, Ford, Cochlear, General Mills dll) dan para politisi di Capitol Hills yang berlatih perhatian penuh (mindfulness) terbukti menjadi orang-orang yang lebih peka secara positif terhadap perasaan orang lain, mudah berempati, pemaaf dan tajam pikiran. Mereka lebih mudah melakukan perencanaan dan membuat keputusan yang rumit walaupun dalam tekanan waktu dll. Para eksekutif bisnis menjadi semakin welas asih kepada para kolega dan pegawai yang lain. Pemilik perusahaan meningkatkan status hubungan mereka dari pegawai menjadi teman bahkan mitra. Sebagian besar akan melakukan konsentrasi pikiran, antara lain, perhatian penuh (mindfulness), sebelum memulai rapat yang penting dan melelahkan.
4. Latihan mindfulness meningkatkan kegiatan di beberapa bagian prefrontal cortex(PFC)
Bagian tersebut adalah pusat dari banyak kegiatan berpikir tingkat tinggi kita – penilaian, pembuatan keputusan, perencanaan dan ketajaman pikiran kita.
5. PFC juga merupakan salah satu tempat yang terlihat lebih aktif ketika kita berperilaku yang suka dengan masyarakat (pro-sosial) – yaitu hal-hal seperti welas asih, empati dan baik hati.
6. Salah satu cara untuk mengukur fenomena itu adalah dengan meneliti ketebalan cortex, yaitu yang sering disebut sebagai zat abu-abu, di dalam otak.
7. Cereblar cortex menjadi lebih tebal:
Pada sebuah penelitian tahun 2005, peneliti Universitas Harvard, Asisten Profesor Sara Lazar, Ph.D., dkk memakai fMRI untuk mengukur perubahan-perubahan pada ketebalan lapisan luar otak besar (cerebral cortex) pada para praktisi Amerika mindfulness yang telah berpengalaman di Insight Meditation. Lazar dkk menunjukkan bahwa pada para meditator jangka panjang, wilayah-wilayah cereblar cortex yang terkait dengan pengolahan masukan lewat panca indra lebih tebal.
8. Pelambatan proses penuaan:
Hasil-hasil tersebut juga memberikan kesan bahwa meditasi yang teratur dapat melambatkan proses penipisan PFC yang terkait dengan usia yang biasanya tidak terhindarkan.
9. Kemampuan belajar, mengingat, pengaturan emosi dll bertambah kuat:
Dalam penelitian lain, para peneliti telah menunjukkan bahwa meditasi telah menambah zat abu-abu di wilayah-wilayah otak yang terlibat dalam proses belajar dan mengingat, pengaturan emosi, pengolahan pengacuan diri dan penerimaan perspektif.”
10. Hasil-hasilnya menunjukkan perubahan-perubahan yang terukur di wilayah-wilayah otak yang terkait dengan ingatan, sadar diri, stress dan empati.
11. Perlu latihan mindfulness hanya 2 bulan x 27 menit untuk tambah kuat ingatan dll:
Dalam penelitian itu, setelah penerapan latihan-latihan mindfulness selama rata-rata 27 menit per hari, para peserta (16 orang) melaporkan bahwa mereka merasakan penurunan stress. Otak mereka bahkan berbicara lebih keras daripada jawaban-jawaban mereka terhadap lembaran tanya-jawab. Gambar-gambar, yang diambil dengan fMRI, sebelum dan sesudah latihan di atas menunjukkan bahwa walaupun baru masa 2 bulan, kepadatan zat abu-abu telah bertambah di dalam hippocampus, yaitu salah satu pusat belajar, ingatan dan sadar diri.
12. Latihan mindfulness selama 2 minggu meningkatkan daya ingat dan kecerdasan.
Para peneliti psikologi di Universitas California di Santa Barbara mendapati bawah retret meditasi mindfulness selama 2 minggu telah membantu meningkatkan angka Graduate Record Examination (GRE) calon mahasiswa S2 dari 460 menjadi 520.
13. Latihan mindfulness mengubah struktur otak dan meningkatkan daya ingat:
Kata Michael Baeme, seorang direktur Program Mindfulness Universitas Pennsylvania,” Latihan mindfulness mengubah bagian struktur otak tempat beroperasinya kesadaran. Latihan mindfulness juga memperkuat fungsi kendali pelaksanaan otak dan meningkatkan daya ingat yang aktif.”
14. Meditasi menambah kesejahteraan dan mutu hidup kita:
Dengan berlatih meditasi, kita dapat memainkan salah satu peran aktif dalam mengubah otak dan dapat menambah kesejahteraan maupun mutu hidup kita,” kata Vritta Holzel, salah seorang rekan penelitian di Rumah Sakit Umum Massachusetts dan Universitas Giessen di Jerman yang mengerjakan penelitian itu. “Penelitian-penelitian lain di berbagai macam kelompok pasien telah menunjukkan bahwa meditasi dapat menghasilkan peningkatan-peningkatan yang besar dalam berbagai macam gejala dan sekarang kami sedang menyelidiki mekanisme-mekanisme yang mendasarinya di dalam otak yang mempermudah perubahan itu.”
15. Otak yang tidak dilatih konsentrasi bisa merugikan kita:
Otak kita yang elastis juga dapat bekerja dengan merugikan kita. Jika kita terlena dalam kecenderungan-kecenderungan kita yang paling rendah, yaitu bereaksi terhadap setiap perasaan negative dengan bersusah hati mengingat-ingat kesalahan di masa lampau atau merencanakan upaya-upaya untuk membalasnya, pola-pola itu bahkan lama-kelamaan akan menjadi semakin tertanam, sehingga menjebak kita dalam penjara mental buatan kita sendiri. Para ahli syaraf dapat melihat hal itu di catatan-catatan di fMRI (functional Magnetic Resonance Imaging; uji dengan menggunakan medan magnit dan denyutan energy gelombang radio untuk pembuatan gambar organ dan struktur tubuh untuk mengetahui fungsi-fungsinya).
16. Latihan konsentrasi pikiran (meditasi) mengubah arsitektur dan perilaku kita:
Pada orang-orang yang terus-menerus gelisah, bagian-bagian otak yang terkait dengan rasa takut, kemelekatan dan reaktif muncul begitu terganggu sedikit saja dan lambat untuk menjadi tenang. Tetapi, melalui mekanisme-mekanisme biologis yang sama, latihan mindfulness lama kelamaan akan mengubah otak kita dan juga perilaku kita.
17. Meditasi menjadikan Michael Jordan lebih focus di lapangan dan juga lebih ramah bagi teman-teman seregunya.
18. Salah satu bidang yang sangat menarik perhatian bagi para ahli syaraf yang juga meditator (contemplative neuroscientist) adalah amygdala, yaitu sebuah wilayah yang berbentuk buah almond (badam) di bagian tengah otak. Tampak amygdala memainkan salah satu peran yang terpenting dalam reaksi kita terhadap stress (ketegangan). Ketika kita mengalami keadaan yang penuh ketegangan, dua buah wilayah otak akan menjadi aktif — yaitu hippocampus dan amygdala. Hippocampus, wilayah yang mirip kuda laut di dekat bagian dasar otak, menerima informasi yang dimasukkan dari panca indra kita. Jika ia menentukan bahwa keadaan yang sedang berlangsung bersifat mengancam, hippocampus akan mengaktifkan amygdala. Ketika amygdala diaktifkan, tanggapan kita untuk melawan atau melarikan diri akan mulai, sehingga memompa kortisol dan hormon-hormon lain melalui system tubuh kita, yang meningkatkan tekanan darah kita dan menutupi kemampuan penilaian kita. Kita akan menjadi marah. Kita akan bereaksi secara agresif. Kita pasti akan memperburuk keadaan, tidak memperbaiknya. Para ahli syaraf dengan kasih sayang menyebut hal itu “pembajakan oleh amygdala.”
19. Ketika amygdala terus-menerus ditambah aktif, ia akan lebih mudah terbangkitkan, yaitu lebih sensitive terhadap gangguan berikutnya. Kegelisahan akan menjadi lingkaran yang jahat.
20. Sedikit latihan mindfulness pun terbukti sebagai pertahanan yang tepat hasil terhadap pembajakan oleh amygdala.
Dalam suatu penelitian yang dijalankan dari Rumah Sakit Umum Massachusetts, para peneliti menunjukkan bahwa meditasi telah mengurangi ukuran amygdala walaupun baru latihan selama 8 minggu, yaitu mindfulness telah menjadikan para praktisinya kurang mungkin untuk bereaksi berlebihan, sehingga kurang mungkin untuk membiarkan kemarahan mereka menguasai diri mereka.
21. Perubahan-perubahan seperti itu tahan lama.
Mindfulness tidak hanya mengubah otak selama meditasi. Manfaat-manfaatnya berlanjut sampai lama setelah mereka meninggalkan dudukan meditasi. Penelitian sama yang menunjukkan bahwa meditasi telah mengurangi ukuran amygdala juga menunjukkan bahwa kemampuan pengaturan emosi yang diperkuat oleh meditasi akan tahan jauh melebihi waktu yang telah dipakai untuk latihan duduk.