Site icon Buddha-Gotama

Terjemahan baru Dhammapada 3 plus kosakata bahasa Pali & Indonesia

akkocchi maṁ avadhi maṁ

ajini maṁ ahāsi me

ye ca taṁ upanayhanti

veraṁ tesaṁ na sammati.

Terjemahan bahasa Indonesia:

Versi 1:

“Dia memaki-maki saya, dia memukul saya, dia mengalahkan saya, dia merampok (dari/milik) saya.”

Permusuhan orang-orang yang memendam pikiran demikian tidak reda.

Versi 2:

“Dia memaki-maki saya, dia memukul saya, dia mengalahkan saya, dia merampok (dari/milik) saya.”

Orang yang memendam pikiran demikian permusuhannya tidak reda.

akkocchi: (a) (dia) mencaci-maki; (b) aoris (bentuk kata kerja untuk masa lampau tanpa menyebutkan lama atau selesainya kegiatan yang bersangkutan) untuk orang ke-3 tunggal dari (kata akar) √krus ‘mencaci-maki;’ (c) bentuk indikatif/pelaporan masa sekarang untuk orang ke-3 tunggal: akkosati ‘(dia, seseorang) memarahi, mencaci-maki, mengutuk, atau mencerca’

maṁ: (a) (bentuk akusatif/objek langsung kata ganti orang ke-1/pertama tunggal) saya, aku, -ku; (b) bentuk nominatif/subjek tunggal: ahaṁ ‘saya, aku’

avadhi: (a) (dia) memukul; (b)  aoris untuk orang ke-3 tunggal dari √vadh ‘memukul;’ (c) bentuk indikatif/pelaporan masa sekarang untuk orang ke-3 tunggal: vadhati ‘(dia, seseorang) memukul’

ajini: (a) (dia) menaklukkan; (b) aoris untuk orang ke-3 tunggal dari √ji ‘menaklukkan, mengalahkan;’ (c) bentuk indikatif/pelaporan masa sekarang untuk orang ke-3 tunggal: jayati ‘(dia, seseorang) menaklukkan, mengalahkan’

ahāsi: (a) (Dia) membawa pergi dengan paksaan, merampok; (b) aoris dari √har ‘membawa pergi dengan paksa, merampok;’ (c) bentuk indikatif/pelaporan masa sekarang untuk orang ke-3 tunggal: harati ‘(dia, seseorang) membawa pergi dengan paksa, merampok’

me: (a) (bentuk ablatif/asal-usul dan genitif/kepemilikan kata ganti orang ke-1 tunggal) dari saya/aku (abl.); milik saya, milikku (gen.); (b) bentuk nom. tunggal: ahaṁ ‘saya, aku’

ye: (a) siapa yang, mana yang; (b) bentuk nom. jamak dari kata ganti penunjuk ya ‘dia yang, yang itu’ 

taṁ: (a) itu, ini; (b) bentuk akusatif maskulin tunggal dari kata ganti penunjuk ta ‘itu, ini’

upanayhanti: (a) (i) mengikat erat-erat, memendam, menggenggam; (ii) mengikat erat-erat, yaitu memendam (kemarahan, permusuhan, kebencian), menahan, memikul (dendam yang abadi)

veraṁ: (a) permusuhan, kebencian; (b) nom. tunggal kata benda netral (nt.) vera ‘permusuhan, kebencian’

tesaṁ: (a) milik mereka; (b) bentuk kepemilikan (genitif) mask. untuk orang ke-3 jamak dan netral dan juga kata ganti penunjuk  ta ‘dia, ia, ini, itu’

na: (kata keterangan/partikel yang tidak dapat diubah bentuknya) tidak, bukan, tidak pernah

sammati:( bentuk kata kerja aktif intransitif masa sekarang untuk orang ke-3 tunggal) reda, mereda, menjadi tenang

PENASRIFAN/DEKLENSI [pengubahan bentuk kata ganti dan kata benda sesuai dengan kasus/bentuk (nominatif/subjek, akusatif/objek langsung dll), jumlah (tunggal atau jamak) dan gender (maskulin, feminin atau netral)]

AHAṂ ‘saya, aku’ (untuk semua gender), mengikuti tulisan Duroiselle (1915/1997:68, No.289) dengan tambahan kasus genitif tunggal oleh Tjan:

            tunggal                                                        jamak

Nom.   ahaṁ, saya, aku                                         mayaṁ,i kami, kita

                                                                                amhe, kami, kita

                                                                                vayaṁ, kami kita

Gen.   mama, milik saya                                       amhākaṁ,ii milik kami/kita

            mayhaṁ, sda.                                              amhaṁ, sda.

            mamaṁ, sda.                                               asmākaṁ, sda.

            amhaṁ, sda.                                             no, sda.

            (me,iii sda)

Dat.     mama, kepada saya, untuk saya             amhākaṁ, kepada kami/kita,

                       mayhaṁ, sda.                                                untuk kami/kita

                         mamaṁ, sda.                                amhaṁ, sda.

                         amhaṁ, sda.                                  asmākaṁ, sda.

                         me, sda.                                         no, sda.

Akus.  maṁ, saya                                                  amhe, kami/kita

            mamaṁ, saya                                               amhākaṁ, sda.

                                                                                  asme, sda.

                                                                                  amhe, sda.

                                                                                 no, sda.

Inst.     mayā, me,iv oleh saya, dengan saya         amhehi, oleh kami/kita

                               melalui saya                          dengan kami/kita

                                                                             melalui kami/kita

                                                                                amhebhi, sda.

                                                                                no, sda.

Abl.     mayā, me,v dari saya                                  amhehi, dari kami/kita

                                                                               amhebhi, sda.

                                                                               no, sda.

Lok.     mayi, di saya, pada saya                          amhesu, di kami/kita, pada kami/kita

                                                                              asmāsu, sda.

                                                                              asmesu, sda.

Komentar:

(a) Menurut para penjelas bahasa Sansekerta, bentuk dasar tunggal ahaṁ adalah mad; semestinya adalah ma dan maṁ. Namun, kata-kata turunan dari kata ganti/pronomina dibentuk dari tiga kata dasar: mad, maṁ and ma, dengan vokal a di ma kadang-kadang dipanjangkan sehingga ma menjadi mā.

(b)       Bentuk me kasus genitif, datif, instrumen, ablatif tunggal merupakan kata sisipan (enklitik) (diletakkan di antara dua kata lain): me tidak pernah dipakai di muka kalimat.

(c)        no untuk kasus-kasus yang sama dalam bentuk jamak juga merupakan kata sisipan sehingga tidak pernah dipakai di muka kalimat.

(d)       kata dasar jamaknya adalah amha atau amhad.

Catatan: Duroiselle [1915/1997:161, No.605(ii)] menulis bahwa bentuk-bentuk sisipan ahaṁ, yaitu me dan no, and bentuk-bentuk sisipan tvaṁ, yaitu te dan vo, tidak pernah dipakai di muka kalimat atau langsung sebelum partikel-partikel ca, tā, and eva: detu me ‘suruh dia berikan kepada saya;’ tava vā me hotu ‘semoga itu milik anda atau milik saya;’ kammaṁ no niṭṭham ‘tugas kita/kami selesai’….

Contoh-contoh pemakaian di Dhammapada: istanza 6;ii amhākaṁ satthā ‘guru kami/kita;’ iii Gair & Karunatillake (1998:68), yang dipakai used in stanza 3 & 4 oleh Sarao (2009:5);  ivstanza 17 & 18; vstanza 3 & 4 (Ānandajoti, 2019:5)

Contoh lainnya:

(i) mama sāvaka ‘murid saya, pendengar saya’

(ii) yaṁ kiñci mayhaṁ atthi imasmiṁ gehe …

    ‘(arti harfiah) apa pun yang ada yang merupakan milik saya di rumah ini ….; apa pun yang milik saya di rumah ini ….’

(ii) tvaṁ … viya mātā me …

    ‘anda … sebagai ibu bagi/kepada saya ….’

‘anda … sebagai ayah bagi/kepada saya ….’

Akhiran-akhiran mama, amha, amhe, -asme, -amhāka, asmāka, amhadan amhebhi adalah bentuk-bentulk alternatif yang kurang umum, atau pada umumnya ditemukan di teks-teks belakangan atau kitab-kitab penjelasan, tidak di Tipiaka (Gair & Karunatillake, idem., hal. 67), mengikuti analogi yang disebutkan oleh Gair & Karunatillake (idem, hal. 5).

Daftar Referensi Tata Bahasa Pali & Inggris serta

Aneka Buku Terjemahan Bahasa Inggris Dhammapada

1.A. Bhikkhu (2021). Māgadhabhāsa (Pāli): A Compendious Grammar on the Language of Pāli Buddhism. Taiping, Perak Malaysia: Sāsanārakkha Buddhist Sanctuary (SBS)

2.Ānandajoti, Bhikkhu: (i)(2016). A Practical Guide to Pali Grammar, Ver. 3. https://www.ancient-buddhist-texts.net/Textual-Studies/Grammar/Guide-to-Pali-Grammar.htm; (ii) (2017/2019). The Dhammapada: The Sayings of the Buddha. Dundee, Scotland: Evertype

3. Anuruddhācariya, Bhadanta (1987). A Manual of Abhidhamma, edited in the Pali and translated by Nārada Mahā Thera into English, 5th edition. Kuala Lumpur, Malaysia: Buddhist Missionary Society

4. Anuruddha, Kakkapaliye Thera (2004). Dictionary of Pali Idioms, An Aid to The Student of Pali. Hong Kong SAR, China: The Chi Lin Nunnery

5. Bechert, Heinz, and Richard Gombrich (1984). The World of Buddhism. London, U.K.: Thames and Hudson Ltd. Reprinted in 1995 by Mladinska Knjiga (Slovenia)

6. Bodhi, Bhikkhu (translator) (2020). Reading the Buddha’s Discourses in Pali: A Practical Guide to the Language of the Ancient Buddhist Canon. Two Volumes. Somerville, MA, U.S.A.: Wisdom Publications

7. Bomhard, Allan R. (2013). The Dhammapada: The Path of Dhamma. Charleston, SC, U.S.A.: Charleston Buddhist Fellowship

8. Buddhaghosa, Bhadantacariya (1999). The Path of Purification. Translated from the Pali by Bhikkhu Ñāṇamoli. Reprinted in 2003, 2006, 2010. Kandy, Sri Lanka: Buddhist Publication Society

9. Buddharakkhita, Acharya (translator) (2014). The Dhammapada. 1st edition. California, U.S.A.: Dharma Publishing

10. Burlingame, Eugene Watson (1921). Buddhist Legends: Translated from the Original Pali Text of the Dhammapada Commentary, Three Volumes. Cambridge, CA, U.S.A.: Harvard University Press.

11. Carter, John Ross, and Mahinda Paliwahadana (translators) (1987). The Dhammapada, The Sayings of the Buddha. New York, U.S.A.: Oxford University Press

12. Clough, Benjamin (1824). Compendious Pali Grammar with a Copious Vocabulary, softcopy. Colombo, Ceylon: Wesleyan Mission Press

13. Davids, T.W. Rhys (1921/1925). Pali-English Dictionary. London, U.K.: The Pali Text Society

14. Dictionary of the English Language (1996). New York, U.S.A.: Random House Value Publishing, Inc.

15. Duroiselle, Charles. 1997. A Practical Grammar of the Pali Language. 3rd edition. Australia: Buddha Dharma Education Association Inc.

16. Easwaran, Eknath (translator) (2007). The Dhammapada. 2nd edition. Petaluma, CA, U.S.A.: Nilgiri Press. This is a revised translation

17. Edmunds, Albert J. (1902) (translator). The Hymns of the Faith, Dhammapada: An Ancient Anthology preserved in the Short Collection of the Sacred Scriptures of the Buddhists. Chicago, U.S.A.: The Open Court Publishing Co.

18. Fronsdal, Gil (translator) (2005). The Dhammapada, A New Translation of the Buddhist Classic with Annotations. Boston, U.S.A.: Shambhala Publications, Inc.

19. Geiger, Wilhelm, and Mabel Haynes Bode (translators) (1912). The Mahāvaṁsa, The Great Chronicle of Ceylon. London, U.K.: The Pali Text Society

20. Geiger, Wilhelm (2005). A Pali Grammar. Translated by Batakrishna Ghosh. Revised and Edited by K.R. Norman. London, U.K.: The Pali Text Society

21. Hands, Penny (editor) (2011). Collins Cobuild English Grammar. Third Edition. Glasgow, U.K.: HarperCollins Publishers.

22. Gethin, Rupert (translator) (2008). Sayings of the Buddha. New York, U.S.A.: Oxford University Press

23. Kaccāyana Vyakaranam (Kaccāyana’s Pali Grammar): (i) Thitzana, A. (translator) (2019). Delhi, India: Motilal Banarsidass Publishers; (ii) Lien, Nhu, (2007) (compiler).Yangon, Myanmar: Department of Pali, International Theravada Buddhist Missionary University

24. Millán, Carmen, and Francesca, Bartrina (2013). The Routledge Handbook of Translation Studies. New York, U.S.A.: Routledge

25. Müller, Edward (1884). A Simpified Grammar of the Pali Language. Edited by Reinhold Rost. London, U.K.: TRÜBNER & CO., LUDGATE HILL

26.1 Müller, F. Max (translator) (1898). The Dhammapada. A Collection of Verses, revised 2nd edition. Oxford, U.K.: Clarendon Press

26.2 Müller, F. Max & Fausböll, F. (1881/2011). The Dhammapada and the Sutta Nipāta, 2nd edition. Surrey, BC, Canada: Eremetical Press

27. Na, Thaw Ba (translator) (2020). M.A. Thesis on the Four Chapters of Dhammapada. Thailand: Mahaculalongkorn University

28. Narada, Thera & Pereira, Cassius A. (translators) (1940). The Dhammapada: The Gift of Truth Excels all Other Gifts. Colombo, Sri Lanka: Mrs W. Leo Fernando

29. Nyānatiloka & Nyānaponika, (1980). Buddhist Dictionary: A Manual of Buddhist Terms & Doctrines. Ceylon, Srilanka: Buddhist Publication Society (BPS)

30. Oberlies, Thomas (2001). Pali, A Grammar of the Language of The Theravada Tipitaka. Edited by Albrecht Wezler and Michael Witzel. Berlin, Germany: Walter de Gruyter GmbH & Co.

31. Perniola, Vito (1997). Pali Grammar. Oxford, U.K.: The Pali Text Society

32. Sarada, Maha Thero (translator) (1993), softcopy version. The Illustrated Dhammapada. Treasury of Truth. Australia: Buddha Dharma Education Association Inc.

33. Sarao, K.T.S. (translator) (2009). The Dhammapada: A Translator’s Guide. New Delhi, India: Munshiram Manoharlal Publishers Pvt. Ltd.

34. Shorter Oxford English Dictionary (2002), Fifth Edition. Two Volumes. Oxford, U.K.: Oxford University Press

35. Smith, Helmer & Norman, H.C. (transcription editors) (1906 & 1925/2018). Pali Dhammapadaṭṭhakathā, Vol. I. Bristol, U.K.: The Pali Text Society

36. Tellings, A. Ed. Schmidgall, & Stevens, Alan M. (1981). Contemporary Indonesian English Dictionary. Michigan, U.S.A.: Ohio University Press

37. The Dhamma Library (2018). An Easy Introduction to Pali.

38. Thomson, A.J., and A.V. Martinet (1986). A Practical English Grammar. Fourth Edition. London, U.K.: Oxford University Press

39. Tilbe, H.H. (1899). Pali Grammar. Rangoon, Myanmar: American Baptist Mission Press

40.Tin, Daw Mya: (i) (translator) (1986). The Dhammapada: Verses & Stories. Edited by the Editorial Committee of the Burma Pitaka Association. Rangoon, Burma: Burma Pitaka Association; (ii) (translator) (1993 & 1996). The Dhammapada. Rangoon, Burma: The Department for the Promotion and Propagation of the Sāsana

41. Vipasanna Graha (undated) (translator). English-Indonesian Dhammapada. West Java, Indonesia: Yayasan Bandung Sucinno Indonesia & Yayasan Banten Dhammaviro

42. Wagiswara, W.D.C. & Saunders, K. James (1912) (translators). The Buddha’s Way of Virtue” A Translation of the Dhammapada from the Pali Text. New York, U.S.A.: E.P. Dutton and Co.

43. Warder, A.K. (2001). An Introduction to Pali Grammar. Oxford, U.K.: The Pali Text Society

44. Woodward F.L. (1923/2013) (translator). The Buddha’s Path of Virtue: A Translation of the Dhammapada. Georgetown, NSW, Australia: Tandava Press

Indonesian Grammar References

  1. Badudu, J.S .(1986). Inilah Bahasa Indonesia yang Benar I. Jakarta: PT Gramedia

2. Badudu, J.S (1986). Inilah Bahasa Indonesia yang Benar II. Jakarta: PT Gramedia

3. Badudu, J.S. (1989). Inilah Bahasa Indonesia yang Benar III. Jakarta: PT Gramedi.

4. Badudu, J.S. (1986). Inilah Bahasa Indonesia yang Benar IV. Jakarta: PT Gramedia

5. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988). Tata Bahasa Buku Indonesia. Jakarta: Perum Balai Pustaka

6. Eddy, Nyoman Tusthi (1987). Analisis Perbandingan Kata dan Istilah Bahasa Malaysia-Indonesia. Flores: Nusa Indah

7. Gonda, J.(1988). Linguistik Bahasa Nusantara: Kumpulan Karya. Jakarta: Balai Pustaka

8. Grijns, C.D.. (1991). Kajian Bahasa Melayu-Betawi. Jakarta: PT Temprint

9. Koewatin, Sasrasoegonda (1986). Kitab Jang Menjatakan Djalannja Bahasa Melajoe. Jakarta: Balai Pustaka

10. Kridalaksana, Harimurti (1988). Beberapa Prinsip Leksem dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Kanisius

11. Loir, Henri Chambert. (2009). Sadur Sejarah Terjemahan di Indonesia dan Malaysia. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)

12. Kridalaksana, Harimurti (1989). Pembentukan Kata Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia

13. Poerwadarminta, W.J.S. (2002). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

14. Purwo, Bambang Kaswanti (1984). Deiksis dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

15. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2000). Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa

16. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2000). Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa

17. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2003). Buku Praktis Bahasa Indonesia. Jilid 1, 2, dan 3. Jakarta: Pusat Bahasa

18. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2003). Pengindonesiaan Kata dan Ungkapan Asing.  Jakarta: Pusat Bahasa

19. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

20. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (P3B) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1996). Bahan Penyuluhan Bahasa Indonesia. Jakarta: P3B

21. Setyaningsih, Retno W., dan Rochayah Machali (2017). Topik-Topik dalam Kajian Penerjemahan (Kumpulan Tulisan Yang Sebagian Sudah Pernah Diterbitkan Secara Terpisah). Surabaya: Airlangga University Press

Exit mobile version