manopubbaṅgamā dhammā
manoseṭṭhā manomayā
manasā ce pasannena
bhāsati vā karoti vā
tato naṁ sukhamanveti
chāyāva anapāyinī.
Terjemahan bahasa Indonesia:
Versi 1:
Keadaan batin* diarahkan oleh pikiran,** dipimpin oleh pikiran, dibentuk oleh pikiran.***
Jika seseorang berbicara atau bertindak dengan pikiran yang termurnikan,****
(maka) kebahagiaan***** mengikutinya, bagaikan bayangan yang setia.
Versi 2:
Diarahkan oleh pikiranlah** keadaan batin,*
dipimpin oleh pikiran, dibentuk oleh pikiran.***
Jika seseorang berbicara atau bertindak dengan pikiran yang termurnikan,****
(maka) kebahagiaan***** mengikutinya, bagaikan bayangan yang setia.
* cetasika (vedanā, saññā & saṅkhāra) (Dhp. A., pp.8 & 13; Müller & Fausböll, 1881, 2011:54)
**(a) (arti kias) diarahkan atau dikuasai oleh pikiran (Davids & Stede 1921-1925/2005, Part VI, p.145); (b) (arti harfiah) pikiran adalah pendahulu atau pelopor (Narada & Pereira, 1940:1; (c) (arti harfiah) pikiran mendahului (Gogerly,1840/1908:250)
***(a)(i) Di versi-versi yang paralel, bacaan ini selalu tertulis sebagai manojavā, yang berarti didorong (atau digerakkan) oleh pikiran, yang terlihat lebih sesuai dengan ajaran awal (Ānandajoti, www.ancient-buddhist-texts.net); (b) Di antara berbagai versi dalam bahasa-bahasa lain, Dhammapada bahasa Pali adalah satu-satunya yang memakai perkataan ini. Semua versi Dhammapada dalam bahasa lain memakai perkataan “didorong oleh pikiran” (manojavā di Dharmapada Patna). Bahkan Fa Jyu Jing, yaitu Dharmapada yang terkait paling erat dengan versi Pali, menyebutkan sebuah kata yang berarti “didorong oleh pikiran” (Fronsdal, 2011:96-97, Note 5).
**** dengan pikiran yang percaya atau yakin (pada ajaran Buddha) (Andersen,1996:170-171; Davids & Stede (1921-1925, Part V, p.68)
***** kebahagiaan, kepuasan, keberuntungan dsb serta kelahiran kembali di tiga alam bahagia (manusia, surga dan Brahma) (Tin, 1996:2)
Kosakata:
Keistimewaan bahasa Pali: setiap kata harus diakhiri dengan vokal atau niggahīta (Tilbe,1899:9, No. 78).
Kosakata:
manopubbaṅgamā: (bentuk nominatif/subjek maskulin jamak; tunggal: manopubbaṅgama) (arti kias) diarahkan atau dikuasai oleh pikiran, memiliki pikiran sebagai pengarah atau ketua, kepala; pikiran sebagai pelopor, pendahulu, pemimpin, pemuka
dhammā: (bentuk nom. mask.jamak ; tunggal: dhamma) keadaan batin; cetasika (vedanā, sañña & sańkhāra)
manoseṭṭhā: (bentuk nom.jamak ; tunggal: manoseṭṭha) (siapa atau apa yang) dipimpin oleh pikiran, pikiran adalah pemimpin atau pemuka mereka
manomayā: (bentuk nom. jamak; tunggal: manomaya) dihasilkan atau dibuat oleh pikiran
manasā: (bentuk instrumentif/alat/cara dari kata benda manas ‘pikiran’) oleh atau dengan pikiran
ce: jika
pasannena: (inst. mask. tunggal) jernih berisi kegembiraan dan keyakinan; termurnikan, murni, tersenangkan, senang; percaya, penuh keyakinan atau kesetiaan (pada ajaran Buddha)
manasā pasannena: (inst. mask. tunggal) dengan pikiran yang jernih berisi kegembiraan dan keyakinan; dengan pikiran yang termurnikan, tersenangkan, percaya, setia, atau bajik
bhāsati: (dia, seseorang) berbicara; (b) bentuk kata kerja aktif saat sekarang (present) untuk orang ketiga tunggal, yang dibentuk dari akar kata √bhās ‘berbicara’ + -a + -ti, akhiran yang secara umum menunjukkan bentuk kata kerja aktif waktu sekarang (present) yang bersifat melaporkan atau mengumumkan (indikatif) untuk orang ketiga tunggal (dia, seseorang)
vā: (kata penghubung) atau; bila diulangi: vā… vā = entah…atau…
karoti: (dia; seseorang) berbuat, melakukan, membuat; (b) bentuk kata kerja aktif saat sekarang (present) untuk orang ketiga tunggal, yang dibentuk dari akar kata √kar ‘berbuat, melakukan, membuat’ + -o + -ti, akhiran yang secara umum menunjukkan bentuk kata kerja aktif waktu sekarang (present) yang bersifat melaporkan atau mengumumkan (indikatif) untuk orang ketiga tunggal (dia, seseorang)
tato: (ablatif dan adverba/kata keterangan) karena itu, maka, karena ini, sebab itu, sesudah itu, dari situ, dari sana; (b) bentuk tunggal ablatif (bentuk atau kasus kata benda atau kata ganti yang menunjukkan asal-usul, sebab, alasan, atau perpisahan, pelaku, alat, atau tempat) dari bentuk dasar kata ganti penghubung ta ‘itu, ini,’ tetapi di stanza ini digunakan sebagai adverba/kata keterangan
naṁ: (a) dia (laki-laki), orang (laki-laki) itu, yang (satu) itu; (b) seseorang atau sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya; (c) bentuk akusatif maskulin tunggal dari bentuk dasar kata ganti penunjuk ta ‘dia, ini, itu’
sukhamanveti: (a) kebahagiaan mengikuti; (b) perpaduan bunyi yang enak didengar, atau sandhi, dari (kata benda netral) sukha ‘kebahagiaan’ + –ṁ (akhiran yang menunjukkan bentuk nom. dan akusatif tunggal kata benda netral dan juga bentuk akusatif tunggal kata benda mask.) + anveti ‘mengikuti’
chāyāva: (a) seperti bayangan, atau naungan; (b) chāyā ‘bayangan, naungan’ + va ‘seperti’
anapāyinī: setia, tidak pernah pergi
chāyāva anapāyinī: seperti bayangan yang setia
Daftar Referensi Tata Bahasa Pali & Inggris serta
Aneka Buku Terjemahan Bahasa Inggris Dhammapada
1.A. Bhikkhu (2021). Māgadhabhāsa (Pāli): A Compendious Grammar on the Language of Pāli Buddhism. Taiping, Perak Malaysia: Sāsanārakkha Buddhist Sanctuary (SBS)
2.Ānandajoti, Bhikkhu: (i)(2016). A Practical Guide to Pali Grammar, Ver. 3. https://www.ancient-buddhist-texts.net/Textual-Studies/Grammar/Guide-to-Pali-Grammar.htm; (ii) (2017/2019). The Dhammapada: The Sayings of the Buddha. Dundee, Scotland: Evertype
3. Anuruddhācariya, Bhadanta (1987). A Manual of Abhidhamma, edited in the Pali and translated by Nārada Mahā Thera into English, 5th edition. Kuala Lumpur, Malaysia: Buddhist Missionary Society
4. Anuruddha, Kakkapaliye Thera (2004). Dictionary of Pali Idioms, An Aid to The Student of Pali. Hong Kong SAR, China: The Chi Lin Nunnery
5. Bechert, Heinz, and Richard Gombrich (1984). The World of Buddhism. London, U.K.: Thames and Hudson Ltd. Reprinted in 1995 by Mladinska Knjiga (Slovenia)
6. Bodhi, Bhikkhu (translator) (2020). Reading the Buddha’s Discourses in Pali: A Practical Guide to the Language of the Ancient Buddhist Canon. Two Volumes. Somerville, MA, U.S.A.: Wisdom Publications
7. Bomhard, Allan R. (2013). The Dhammapada: The Path of Dhamma. Charleston, SC, U.S.A.: Charleston Buddhist Fellowship
8. Buddhaghosa, Bhadantacariya (1999). The Path of Purification. Translated from the Pali by Bhikkhu Ñāṇamoli. Reprinted in 2003, 2006, 2010. Kandy, Sri Lanka: Buddhist Publication Society
9. Buddharakkhita, Acharya (translator) (2014). The Dhammapada. 1st edition. California, U.S.A.: Dharma Publishing
10. Burlingame, Eugene Watson (1921). Buddhist Legends: Translated from the Original Pali Text of the Dhammapada Commentary, Three Volumes. Cambridge, CA, U.S.A.: Harvard University Press.
11. Carter, John Ross, and Mahinda Paliwahadana (translators) (1987). The Dhammapada, The Sayings of the Buddha. New York, U.S.A.: Oxford University Press
12. Clough, Benjamin (1824). Compendious Pali Grammar with a Copious Vocabulary, softcopy. Colombo, Ceylon: Wesleyan Mission Press
13. Davids, T.W. Rhys (1921/1925). Pali-English Dictionary. London, U.K.: The Pali Text Society
14. Dictionary of the English Language (1996). New York, U.S.A.: Random House Value Publishing, Inc.
15. Duroiselle, Charles. 1997. A Practical Grammar of the Pali Language. 3rd edition. Australia: Buddha Dharma Education Association Inc.
16. Easwaran, Eknath (translator) (2007). The Dhammapada. 2nd edition. Petaluma, CA, U.S.A.: Nilgiri Press. This is a revised translation
17. Edmunds, Albert J. (1902) (translator). The Hymns of the Faith, Dhammapada: An Ancient Anthology preserved in the Short Collection of the Sacred Scriptures of the Buddhists. Chicago, U.S.A.: The Open Court Publishing Co.
18. Fronsdal, Gil (translator) (2005). The Dhammapada, A New Translation of the Buddhist Classic with Annotations. Boston, U.S.A.: Shambhala Publications, Inc.
19. Geiger, Wilhelm, and Mabel Haynes Bode (translators) (1912). The Mahāvaṁsa, The Great Chronicle of Ceylon. London, U.K.: The Pali Text Society
20. Geiger, Wilhelm (2005). A Pali Grammar. Translated by Batakrishna Ghosh. Revised and Edited by K.R. Norman. London, U.K.: The Pali Text Society
21. Hands, Penny (editor) (2011). Collins Cobuild English Grammar. Third Edition. Glasgow, U.K.: HarperCollins Publishers.
22. Gethin, Rupert (translator) (2008). Sayings of the Buddha. New York, U.S.A.: Oxford University Press
23. Kaccāyana Vyakaranam (Kaccāyana’s Pali Grammar): (i) Thitzana, A. (translator) (2019). Delhi, India: Motilal Banarsidass Publishers; (ii) Lien, Nhu, (2007) (compiler).Yangon, Myanmar: Department of Pali, International Theravada Buddhist Missionary University
24. Millán, Carmen, and Francesca, Bartrina (2013). The Routledge Handbook of Translation Studies. New York, U.S.A.: Routledge
25. Müller, Edward (1884). A Simpified Grammar of the Pali Language. Edited by Reinhold Rost. London, U.K.: TRÜBNER & CO., LUDGATE HILL
26.1 Müller, F. Max (translator) (1898). The Dhammapada. A Collection of Verses, revised 2nd edition. Oxford, U.K.: Clarendon Press
26.2 Müller, F. Max & Fausböll, F. (1881/2011). The Dhammapada and the Sutta Nipāta, 2nd edition. Surrey, BC, Canada: Eremetical Press
27. Na, Thaw Ba (translator) (2020). M.A. Thesis on the Four Chapters of Dhammapada. Thailand: Mahaculalongkorn University
28. Narada, Thera & Pereira, Cassius A. (translators) (1940). The Dhammapada: The Gift of Truth Excels all Other Gifts. Colombo, Sri Lanka: Mrs W. Leo Fernando
29. Nyānatiloka & Nyānaponika, (1980). Buddhist Dictionary: A Manual of Buddhist Terms & Doctrines. Ceylon, Srilanka: Buddhist Publication Society (BPS)
30. Oberlies, Thomas (2001). Pali, A Grammar of the Language of The Theravada Tipitaka. Edited by Albrecht Wezler and Michael Witzel. Berlin, Germany: Walter de Gruyter GmbH & Co.
31. Perniola, Vito (1997). Pali Grammar. Oxford, U.K.: The Pali Text Society
32. Sarada, Maha Thero (translator) (1993), softcopy version. The Illustrated Dhammapada. Treasury of Truth. Australia: Buddha Dharma Education Association Inc.
33. Sarao, K.T.S. (translator) (2009). The Dhammapada: A Translator’s Guide. New Delhi, India: Munshiram Manoharlal Publishers Pvt. Ltd.
34. Shorter Oxford English Dictionary (2002), Fifth Edition. Two Volumes. Oxford, U.K.: Oxford University Press
35. Smith, Helmer & Norman, H.C. (transcription editors) (1906 & 1925/2018). Pali Dhammapadaṭṭhakathā, Vol. I. Bristol, U.K.: The Pali Text Society
36. Tellings, A. Ed. Schmidgall, & Stevens, Alan M. (1981). Contemporary Indonesian English Dictionary. Michigan, U.S.A.: Ohio University Press
37. The Dhamma Library (2018). An Easy Introduction to Pali.
38. Thomson, A.J., and A.V. Martinet (1986). A Practical English Grammar. Fourth Edition. London, U.K.: Oxford University Press
39. Tilbe, H.H. (1899). Pali Grammar. Rangoon, Myanmar: American Baptist Mission Press
40.Tin, Daw Mya: (i) (translator) (1986). The Dhammapada: Verses & Stories. Edited by the Editorial Committee of the Burma Pitaka Association. Rangoon, Burma: Burma Pitaka Association; (ii) (translator) (1993 & 1996). The Dhammapada. Rangoon, Burma: The Department for the Promotion and Propagation of the Sāsana
41. Vipasanna Graha (undated) (translator). English-Indonesian Dhammapada. West Java, Indonesia: Yayasan Bandung Sucinno Indonesia & Yayasan Banten Dhammaviro
42. Wagiswara, W.D.C. & Saunders, K. James (1912) (translators). The Buddha’s Way of Virtue” A Translation of the Dhammapada from the Pali Text. New York, U.S.A.: E.P. Dutton and Co.
43. Warder, A.K. (2001). An Introduction to Pali Grammar. Oxford, U.K.: The Pali Text Society
44. Woodward F.L. (1923/2013) (translator). The Buddha’s Path of Virtue: A Translation of the Dhammapada. Georgetown, NSW, Australia: Tandava Press
Indonesian Grammar References
- Badudu, J.S .(1986). Inilah Bahasa Indonesia yang Benar I. Jakarta: PT Gramedia
2. Badudu, J.S (1986). Inilah Bahasa Indonesia yang Benar II. Jakarta: PT Gramedia
3. Badudu, J.S. (1989). Inilah Bahasa Indonesia yang Benar III. Jakarta: PT Gramedi.
4. Badudu, J.S. (1986). Inilah Bahasa Indonesia yang Benar IV. Jakarta: PT Gramedia
5. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988). Tata Bahasa Buku Indonesia. Jakarta: Perum Balai Pustaka
6. Eddy, Nyoman Tusthi (1987). Analisis Perbandingan Kata dan Istilah Bahasa Malaysia-Indonesia. Flores: Nusa Indah
7. Gonda, J.(1988). Linguistik Bahasa Nusantara: Kumpulan Karya. Jakarta: Balai Pustaka
8. Grijns, C.D.. (1991). Kajian Bahasa Melayu-Betawi. Jakarta: PT Temprint
9. Koewatin, Sasrasoegonda (1986). Kitab Jang Menjatakan Djalannja Bahasa Melajoe. Jakarta: Balai Pustaka
10. Kridalaksana, Harimurti (1988). Beberapa Prinsip Leksem dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Kanisius
11. Loir, Henri Chambert. (2009). Sadur Sejarah Terjemahan di Indonesia dan Malaysia. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
12. Kridalaksana, Harimurti (1989). Pembentukan Kata Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia
13. Poerwadarminta, W.J.S. (2002). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
14. Purwo, Bambang Kaswanti (1984). Deiksis dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
15. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2000). Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa
16. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2000). Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa
17. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2003). Buku Praktis Bahasa Indonesia. Jilid 1, 2, dan 3. Jakarta: Pusat Bahasa
18. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2003). Pengindonesiaan Kata dan Ungkapan Asing. Jakarta: Pusat Bahasa
19. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
20. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (P3B) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1996). Bahan Penyuluhan Bahasa Indonesia. Jakarta: P3B
21. Setyaningsih, Retno W., dan Rochayah Machali (2017). Topik-Topik dalam Kajian Penerjemahan (Kumpulan Tulisan Yang Sebagian Sudah Pernah Diterbitkan Secara Terpisah). Surabaya: Airlangga University Press