Site icon Buddha-Gotama

Pengalaman saya untuk berhenti Merokok secara total

dari kompasiana.com/tjansietek


Tahun ini (2022) adalah Ultah ke-23 saya berhenti merokok.

Keluarga saya adalah perokok. Saya perokok kretek berat selama hampir 22 tahun dan berhenti total merokok tahun 1999; jadi sekitar 19 tahun lalu. Sejak itu sd sekarang saya tidak pernah merokok lagi dan tanpa pernah sekali pun ada niat merokok lagi.

Ada tiga tahap yang saya jalani untuk total berhenti merokok.

1.PERSIAPAN

Kesadaran untuk berhenti merokok

Sekitar awal 1999 saya tanya diri saya: apa untungnya merokok selama ini?

Jawaban: Rasanya tidak ada sedikit pun! Saya juga tidak bertambah pintar ataupun kaya!

Saya tanya lagi diri saya: Apa ruginya merokok selama ini?

Jawaban: banyak sekali!!!:

Bau: keringat bau asap rokok, kamar tidur juga, rambut juga dll;

Kerugian kesehatan: jarang berasa bugar. Kata banyak orang, paru-paru terancam sakit.

Kerugian materi: baju dan celana panjang sering bolong kena sundut rokok atau kejatuhan api dari rokok; harga rokok semakin tinggi; kantong terancam kering!!!

Dll, dll.

Sesudah itu, saya menakut-nakuti diri saya terus tentang bahaya merokok. Lalu, saya datangi orang yang perokok dan sudah sakit paru-paru. Saya ikut dia ke dokter spesialis. Dokter itu tunjukkan kepada kami foto-foto sinar X paru-paru yang sakit. Menyeramkan!!!

Selama hampir 6 bulan, saya membaca artikel-artikel di koran dan majalah tentang bahaya merokok untuk menjadikan diri saya lebih takut merokok dan semakin mantap untuk berhenti merokok. Saya pelajari juga bagaimana perasaan dan mental orang-orang lain yang sudah pernah mencoba berhenti merokok tapi gagal.

Saya atur agar semua persoalan berat dalam bisnis dll diselesaikan terlebih dahulu sebelum mulai berhenti merokok. Jika persoalan itu tidak terselesaikan, saya tunda sampai sebulan kemudian supaya tidak perlu merokok untuk memikirkannya!!!

2. PELAKSANAAN

Saya tentukan hari untuk saya berhenti merokok, yaitu ketika datang seorang teman lama yang sering mengejek bahwa saya tidak bisa berhenti merokok.

Dia datang. Lalu, di depan dia plus saudara-saudara saya yang perokok, saya mengambil sebatang rokok kretek kesayangan saya dari kantung baju, lalu membakar dan mulai mengisapnya. Setelah dua-tiga isapan, saya bilang kepada mereka,” Lihat, mulai detik ini saya berhenti merokok secara total untuk selama-lamanya.” Lalu, saya patahkan rokok yang baru saya isap itu. Saya tawarkan sisa rokok yang ada di kantung saya plus satu bungkus lagi yang masih utuh kepada beberapa orang lain yang juga hadir. Mereka menerimanya.

3. Sengsara selama 2 minggu pertama setelah berhenti merokok

Setelah hari itu sampai seminggu kemudian, saya minum sedikit yang asam-asam: jus jeruk, dll.

Saya siapkan satu botol jus jeruk per hari dan meminumnya sedikit-dikit ketika mulut terasa asam minta rokok. Saya juga tetesi lidah saya dengan air minum.

Mulai hari ke-8 sd ke-14, mulut saya berasa asam sekali dan ingin merokok betul. Pikiran juga sangat tersiksa oleh kecanduan rokok. Saya bertekad baja untuk bertahan terhadap kecanduan itu. Saya kurangi banyak sekali kegiatan bisnis yang berat; saya setengah berleha-leha selama sekitar seminggu. Tidur pun agak sulit. Saya tetap bertahan. Saya juga menghindari pertemuan dengan para perokok. Catatan: Ini langkah penting karena bergaul kembali dengan perokok akan membuat kembali merokok, dengan minta sebatang rokok dari mereka, lalu mulai membeli sendiri dan ketagihan berat lagi.

4. SUKSES

Mulai hari ke-15, kecanduan saya mulai melemah dan saya mulai merasakan rambut dan pakaian saya tidak bau lagi!!! Saya bahagia sekali!!!

5. Hambatan selama berhenti merokok

Selama 6 bulan pertama berhenti merokok, masih ada sedikit niat untuk iseng merokok lagi tetapi saya camkan pada pikiran,” Jangan mulai merokok lagi sedikit pun!!!”

Saya perbanyak minum jus jeruk, makan buah-buahan dll.

Akhirnya hilang semua kecanduan dan tidak ada sedikit pun niat untuk merokok lagi sampai sekarang.

Good bye, rokok!!!

Semoga bermanfaat.

Exit mobile version